Saturday, March 20, 2010

Kisah Darwati Yang Terkenal

Pembantu rumah tangga (PRT) asal Blora, Jawa Tengah, Darwati (23), sukses menyelesaikan kuliah. Kini ia bergelar sarjana di bidang Administrasi Niaga. Apakah ia akan tetap jadi PRT atau berkeinginan bekerja di tempat lain?

"Untuk sementara tetap (jadi PRT)," kata Darwati usai wisuda di aula Masjid Agung Jawa Tengah, Kamis (21/5/2015).

Darwati mengikuti prosesi wisuda hari ini (Foto: Angling Adhitya Purbaya/detikcom)

Darwati agak buru-buru karena harus pulang ke rumah di Desa Gunungan, Kecamatan Todanan, Kabupaten Blora, Jawa Tengah dan sesegera mungkin kembali ke majikannya di Grobogan. Selama 4 tahun terakhir, ia menjadi PRT di rumah drg Lely Atasti Bachrudin.

"Saya izin 4 hari karena harus wisuda," ungkap putri kedua Sumijan dan Jasmi ini.

Tak mudah bagi Darwati untuk kuliah. Lulusan SMA Muhammadiyah 5 Todanan itu pernah ke Jakarta untuk bekerja. Tapi hanya bertahan seminggu. Ia balik ke kampung dan ikut orang berjualan es campur selama 3 minggu. Namun sebelum upah dibayarkan, Darwati pindah bekerja sebagai PRT di rumah drg Lely.

Rupanya majikan tahu Darwati bersemangat ingin kuliah. Ia mengizinkan Darwati kuliah sambil bekerja. Pilihan Darwati jatuh ke jurusan Administrasi Niaga Universitas 17 Agustus (Untag) Semarang. Meski pontang-panting, akhirnya Darwati sukses dan meraih IPK 3,68.

Dosen pembimbing Darwati, Slamet Riyono, mengapresiasi usaha mahasiswinya itu. Ia kagum karena Darwati termasuk mahasiswi yang rajin karena rela menempuh jarak 50 Km dari Grobogan ke Semarang hanya untuk belajar mata kuliah yang tidak dimengertinya.

"Dia itu benar-benar mau belajar, mana yang tidak bisa diakui. Dia kemudian cari dari teman-temannya atau tanya saya. Skripsinya lancar, dia patuh," kata Slamet.
sumber: news.detik com

...
Sejak kecil, Darwati, gadis berhidung mancung warga desa Gunungan RT 2 RW 1 Kecamatan Todanan Kabupaten Blora, ingin menjadi sarjana. Keinginannya itu didasari karena masih sangat sedikit warga kampungnya yang bergelar sarjana.

Selepas SMP Darwati melanjutkan ke SMA Muhammadiyah 5 Todanan Blora. Memilih SMA bukan tanpa pertimbangan, karena saat itu bila ia masuk SMK ia disodori informasi bahwa SMK adalah jenjang pendidikan menengah untuk langsung bekerja.

Lulus SMA, Darwati sempat bingung karena orangtuanya yang miskin tak sanggup membeayai kuliah. Ia pun merantau ke Jakarta untuk bekerja. Peradaban ibukota yang jauh dari kebiasaannya sebagai masyarakat rural, membuatnya tak betah.

"Di Jakarta cuma satu minggu karena enggak betah, akhirnya balik lagi," kata gadis yang lahir pada 20 Februari 1992 ini.

Keinginan mengubah kesejahteraan hidupnya tak menyurutkan upayanya saat di kampung. Darwati kemudian bekerja dengan seorang penjual es campur. Siang hari ia harus melayani para pembeli. Apalagi di daerah Blora tergolong berhawa panas, sehingga kulit wajahnya menjadi hitam.

Lagi-lagi jiwa petualangannya untuk mengubah kesejahteraan menjadi pemicu. Darwati tak betah menjadi karyawan penjual es campur.

"Kerja jual es campur itu 3 minggu belum digaji karena pemiliknya ingin aku tetap kerja di sana. Orangnya baik," kata Darwati saat mengobrol dengan Liputan6.com, Senin (25/5/2015).

Mulai Kuliah

Lepas dari jualan es campur, Darwati mencoba bekerja dengan menjadi pembantu rumah tangga (PRT) dan pembantu dokter di rumah Drg. Lely Atasti Bachrudin. Darwati ingat betul ia mulai menjadi PRT sejak 16 Agustus 2010. Saat itu Darwati masih belum terbayang akan menjejakkan kaki di universitas hingga suatu saat majikannya mendengar Darwati bergumam ingin berkuliah.

"Saya nggremeng (bergumam) ingin kuliah, ternyata didengar. Beberapa hari setelah itu majikan pulang dari praktik bilang kalau bapak saya baru saja menemui dan bilang saya ingin kuliah, saya diperbolehkan menyambi kuliah. Belakangan saya tahu, ini upaya beliau memotivasi saya karena ternyata bapak saya tak pernah menemui majikan saya, apalagi ngobrol kalau saya ingin kuliah," kata Darwati.

Darwati mulai mencari informasi perguruan tinggi dan jurusan yang akan diambil hingga akhirnya ia memilih Untag di Semarang. Ia juga menyisihkan sebagian gajinya yang saat itu Rp 350 per bulan.

"Masalahanya masih di dana. Kadang saya pinjam teman, saya juga menyisihkan gaji, kadang dikasih uang saku sama bapak (majikan). Pokoknya prinsip saya kalau utang harus bayar," kata Darwati.

Tidak hanya dana, untuk berangkat kuliah ia harus menempuh jarak lebih dari 50 km. Terkadang ia menumpang temannya yang berasal dari Grobogan, namun ia lebih sering naik bus.

"Kadang saya diminta menemani anaknya bapak yang ada rumah di Semarang, jadi menginap di sini. Berangkat ke Semarang pas ada jadwal saja," kata Darwati.

Diejek
Ujian belum selesai. Meski sudah mulai kuliah dan semangatnya tinggi, ternyata ia masih juga menerima ejekan karena bekerja sebagai PRT. Namun, Darwati terus mengejar mimpinya menjadi sarjana.

"Ya kalau mengejek ada, tapi anggap angin lalu saja. Saya kalau belajar pas longgar saja. Jika sedang belajar tiba-tiba dipanggil buat bantu-bantu ya kerjakan, kalau tidak ada kerjaan baru buka laptop, belajar," kata Darwati.

Kini Darwati sudah membanggakan kedua orangtuanya dengan lulus dan termasuk mahasiswa bernilai terbaik di kampusnya. Ayah Darwati, Sumijan tidak menyangka putri keduanya bisa meraih gelar sarjana.

"Tidak menyangka, saya kan hanya petani," kata Sumijan.


Cum Laude
Sukses Darwati tak hanya karena sukses menjadi sarjana. Namun ia juga lulus dengan predikat cum laude.

Slamet Riyono selaku dosen pembimbing skripsi Darwati mengapresiasi usaha mahasiswinya itu. Ia kagum karena Darwati termasuk mahasiswi yang rajin karena rela menempuh jarak yang jauh hanya untuk belajar mata kuliah yang tidak dimengertinya.

"Dia itu benar-benar mau belajar, mana yang tidak bisa diakui, dia kemudian cari dari teman-temannya atau tanya saya. Skripsinya lancar, dia patuh," kata Slamet.

Mahasiswi jurusan Administrasi Niaga Universitas 17 Agustus (Untag) Semarang itu  lulus dengan IPK 3,68. Prestasi yang luar biasa bagi pasangan suami istri Sumijan dan Jasmi yang bekerja sebagai petani di desanya.

Apakah setelah lulus persoalan perbaikan kesejahteraan yang dialami Darwati sudah selesai? Jauh sekali dari harapan itu. Darwati masih harus terus meruwat dirinya agar cita-citanya bisa tercapai. (Mut)
sumber: Edhie Prayitno Ige - news.liputan6 com

Sehat dan cantik dengan Virgin Coconut Oil

VIRGIN COCONUT OIL
HAND MADE - 100% ORIGINAL.

ADALAH MINYAK KELAPA DARA YANG DIPROSES DARI SANTAN KELAPA MURNI, TANPA FERMENTASI, TANPA PEMANASAN, TANPA BAHAN KIMIA dan TANPA BAHAN LAIN.
Jual VCO di Banda Aceh
Berbeda dengan minyak sayur, VCO yang mengandung 92% asam lemak rantai sedang, yang bisa langsung diserap melalui dinding usus sesampainya di saluran pencernaan, proses ini lebih cepat karena tanpa melalui proses hidrolisis dan enzimatik. Selanjutnya langsung dipasok masuk kedalam aliran darah dan langsung dibawa kedalam organ hati untuk di metabolisir. Didalam hati VCO diproses menjadi energi, bukan kolesterol dan atau timbunan lemak, energi tersebut digunakan untuk meningkatkan fungsi semua kelenjar endoktrin, organ dan jaringan tubuh.
VCO mengandung Asam laurat (50% s/d 60%) , suatu asam lemak rantai sedang dengan berbagai manfaat kesehatan. Sumber asam laurat biasanya terdapat pada ASI (air usu ibu). Karena kandungan asam laurat yang tinggi, VCO memiliki sifat antimikroba, antijamur dan antivirus.
Tubuh mengubah asam laurat menjadi monolaurin yang bertanggung jawab sebagai penghancur virus.
VCO juga dipercaya memperlambat pertumbuhan virus pada pasien HIV / AIDS.
VCO terbukti bermanfaat untuk optimalkan sistem metabolisme tubuh dan memperbaiki sistem metabolisme tubuh.
Asam laurat yang ditemukan dalam ASI membantu bayi untuk melawan infeksi.
Asam laurat dalam VCO juga mampu memperkuat sistem kekebalan tubuh sehingga tubuh lebih terlindung terhadap penyakit. Karena diet orang dewasa umumnya rendah dalam asam laurat, VCO merupakan sumber mudah dan ampuh untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh.

Jual VCO - Virgin Coconut Oil di Banda Aceh
Hubungi: Bapak KIKI
Jl.Panglima Polem, Simpang Jalan Masjid Al-Huda, Banda Aceh
Hp.+62 852 77 010 272

Harga VCO kemasan botol transparan, isi 100 ml.
1 botol @Rp.50.000.
6 botol = Rp.180.000, @Rp.30.000.
12 botol = Rp.300.000, @Rp.25.000.
60 botol = Rp.1.200.000, @Rp.20.000.
Pembelian diatas 60 botol harap pesan lebih awal.

Khasiat VCO Virgin Coconut Oil
Aturan Pakai VCO Virgin Coconut Oil.

Apa itu Sunspot ?

Pengamatan Sunspot 20 Maret 2010
Pengamatan di Stasiun Pengamat Dirgantara Tanjungsari menggunakan teleskop Celestron 8". Sketsa lokasi daerah aktif dan bintik matahari dilakukan dengan memproyeksikan bayangan matahari di meja proyeksi.
Loka Pengamatan Dirgantara Sumedang
Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional - LAPAN
Jl. DR. Djunjunan 133 Bandung 40173 Indonesia

Bintik matahari (sunspot) adalah bintik gelap pada permukaan Matahari yang muncul sebagai medan magnet bergolak di permukaannya mengatur ulang dan menyusun kembali.

Bintik matahari merupakan fenomena sementara pada photosphere Matahari yang muncul tampak sebagai bintik-bintik gelap dibandingkan dengan daerah sekitarnya. Bintik matahari disebabkan oleh aktivitas magnetik intens dan sebenarnya lebih dingin dari area lain di Matahari, yang membuat bintik jelas terlihat sebagai bintik gelap di photosphere (fotosfer).

Bintik biasanya muncul berpasangan, dengan masing-masing memiliki kutub magnet yang berlawanan dari yang lain. Sebuah bintik raksasa pada matahari telah terbentuk, setidaknya berukuran enam kali diameter Bumi, dalam waktu kurang dari 48 jam, seperti diberitakan NASA.

Bintik Gelap Matahari
Bintik raksasa ini terbentuk selama Selasa dan Rabu, dengan cepat berkembang menjadi sebuah konfigurasi yang tidak stabil, dan dapat menyebabkan jilatan api matahari, yang kemungkinan dapat mengganggu sistem komunikasi radio.

Ilmuwan NASA melihat bintik besar matahari melalui instrumen pada Badan Solar Dynamics Observatory, salah satu dari pesawat ruang angkasa yang memantau cuaca Matahari. Selama 19-20 Februari 2013, ilmuwan mengamati bentuk sunspot raksasa terbentuk kurang dari 48 jam.

Hal ini telah berkembang menjadi lebih dari enam kali diameter bumi tetapi untuk sepenuhnya sulit menilai karena tempat terletak pada bola bukan tempat yang datar. Bintik Matahari tersebut di identifikasi oleh NASA terbentuk dari beberapa area gelap pada permukaan Matahari yang telah berkembang pesat selama beberapa hari terakhir.

Pada kenyataannya, jika sunspot terisolasi dari fotosfer sekitarnya, itu akan lebih terang dari busur listrik.
Tempat itu dengan cepat berkembang menjadi apa yang disebut wilayah delta, di mana area yang lebih terang di sekitar bintik matahari (penumbra), menunjukkan medan magnet yang mengarah ke arah yang berlawanan dari bidang-bidang di pusat, daerah gelap.

Ini adalah konfigurasi yang kurang stabil sehingga dapat menyebabkan letusan radiasi pada matahari yang disebut jilatan api matahari (solar flare). Sejumlah bintik matahari yang muncul menyebabkan output radiasi Matahari tumbuh. Output peningkatan energi dari matahari dapat mempengaruhi iklim global dan studi terbaru menunjukkan korelasi dengan beberapa pola cuaca regional.

Siklus matahari mengambil rata-rata sekitar 11 tahun untuk dari satu solar maksimum dan selanjutnya, dengan variasi diamati dalam jangka waktu 9 sampai 14 tahun untuk setiap siklus matahari.

Berikut video Jilatan Api di Permukaan Matahari juli 2012, yang baru-baru ini diterbitkan oleh NASA.

Gubernur Aceh: Otto Syamsuddin Ishak harus segera mencabut pernyataannya

SerambiNews Aceh - 20 Maret 2010.
Gubernur Aceh drh. Irwandi Yusuf M.Sc. berang dengan pernyataan Drs. Otto Syamsuddin Ishak, M.Si, seorang kandidat Doktor sosiologi di Universitas Indonesia yang mengatakan "Pada intinya eks GAM adalah barisan sakit hati yang merasa dikhianati oleh temannya sendiri yang memilih masuk ke dalam pemerintahan Republik Indonesia", menurutnya "Memang sebagian anggota teroris tersebut berasal dari Pulau Jawa, dan daerah lain di luar Aceh adalah benar adanya. Namun untuk memfasilitasi dan mendukung aktivitas jaringan teroris tersebut di Aceh, tentu membutuhkan peranan orang lokal. Disinilah eks GAM yang tidak dibawa oleh eks GAM lain ke jajaran pemerintahan, berperan dalam aktivitas teroris di Aceh," jelas Drs. Otto Syamsuddin Ishak, M.Si.
Drs. Otto Syamsuddin Ishak, M.Si, mengakui, bukti konkrit atas keterlibatan eks GAM memang belum ada. Namun indikatornya sudah jelas. Data temuan tersebut telah dikantongi oleh aparat yang terkait.
drh. Irwandi Yusuf M.Sc. menganggap pernyataan dari Drs. Otto Syamsuddin Ishak, M.Si., sebagai statement yang tendensius dan tidak faktual.
"Itu jelas tendensius dan tidak faktual. Sebaiknya Otto menarik lagi pernyataannya itu atau rakyat Aceh akan marah,” demikian kata Gubernur Aceh drh. Irwandi Yusuf M.Sc.

Menurut Gubernur Aceh drh. Irwandi Yusuf M.Sc, ia kemarin sore tahu dari situs berita nasional bahwa Otto selaku peneliti senior Imparsial membuat pernyataan yang demikian dalam dialog “Perkembangan Terorisme dan Pelibatan TNI” yang digelar Imparsial di kantor Imparsial jalan Slamet Riyadi Jakarta, Jumat 19 Maret 2010. Gubernur Aceh drh. Irwandi Yusuf M.Sc, merasa perlu mengklarifikasi pernyataan itu, karena menurut beliau, faktanya tidaklah demikian. “Presiden, Kapolri, dan Kapolda Aceh, demikian pula saya selaku Gubernur Aceh, juga Teungku Muzakkir Manaf selaku Ketua KPA sudah menyatakan bahwa kegiatan terorisme di Aceh tidak terkait dengan GAM. Tidak ada mantan GAM yang terlibat teroris di Aceh. Lalu, mengapa Otto membuat pernyataan setendesius itu? Biasanya di balik pernyataan tendensius ada tujuan tertentu,” kata drh. Irwandi Yusuf M.Sc..

Gubernur Aceh drh. Irwandi Yusuf M.Sc, menegaskan, tidak ada mantan kombatan GAM yang terlibat teroris baik di Aceh maupun di luar Aceh. Juga tidak ada barisan sakit hati di kalangan eks GAM yang kini bernaung di bawah Komite Peralihan Aceh.
“Memang ada beberapa orang eks kombatan yang kini mulai hidup makmur karena pandai memanfaatkan peluang usaha. Ada juga yang tidak, tapi itu tidak sampai menimbulkan barisan sakit hati di kalangan KPA. Sampai hari ini semua mantan anggota GAM kompak, semuanya mendukung perdamaian. Bergabung menjadi teroris berarti mengkhianati perdamaian” kata Gubernur Aceh drh. Irwandi Yusuf M.Sc, sambil mengulang permintaannya agar Drs. Otto Syamsuddin Ishak, M.Si, segera mencabut pernyataannya.

Siapa Otto Syamsuddin Ishak ?.
Otto Syamsuddin Ishak berasal dari Tijue, Sigli. Lahir pada, 14 Oktober 1959, Ayah lima anak dari pernikahannya dengan Dyah Rahmani Purnomowati. Otto Syamsuddin Ishak adalah kandidat Doktor sosiologi di Universitas Indonesia, yang juga dosen Sosiologi di Universitas Syiah Kuala Banda Aceh. Otto Syamsuddin Ishak adalah satu dari 18 pendiri LSM Imparsial, lembaga non pemerintah yang menyelidiki dan mengawasi berbagai pelanggaran HAM di Indonesia, seperti pada masa diberlakukan Daerah Operasi Militer di Aceh pada zaman Orde Baru, tercatat 8.344 korban sipil di Aceh. Drs. Otto Syamsuddin Ishak, M.Si, pernah diundang oleh Sub-Komisi Hak Asasi Manusia PBB di Jenewa pada tahun 1999.

Pendidikan:
Sarjana Geografi dari Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, tahun1987.
Master bidang sosiologi dari Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta tahun 1995.
Kandidat Doktor sosiologi Universitas Indonesia.